21.2.17

i never stop...

Hari ini, detik ini juga, perasaan itu datang menghampiri, untuk kesekian kali. Setelah mengetahui bahwa kini ia telah memiliki kekasih. Memang, aku tak akan bisa menghadapi ini semua. Saat ini, aku tahu jika semua harapan yang ada hanyalah sebatas khayalku. Cukup sudah, dari awal aku sudah menduga ini pasti akan terjadi. Namun aku tak bisa menutupi perasaan asing ini. Kenyataan tak selalu sejalan dengan harapan. Terima kasih banyak, pernah menjadi bagian dari kehidupanku, mengisi hari-hariku, dan memberikan pengalaman paling berkesan untukku. Mulai saat ini, aku akan mencoba menjauh dari harapan yang pernah aku impikan, melangkah ke depan dan menjadi lebih baik lagi. 

Tak bisa dipungkiri, setelah kejadian ini, banyak pelajaran yang kudapatkan. Aku mulai sadar jika semua orang kadang suka bercanda, namun malah kutanggapi serius. Satu hal yang terlintas, mungkin saat itu dirinya hanya menjadikanku bahan candaannya. Dirinya takkan pernah tahu jika candaan itu malah membuatku menyukainya, hingga saat ini. Aku selalu berkhayal dapat melihatnya dari jauh, bagaimana kabarnya, apa yang sedang dilakukannya. Sudah masuk setengah windu, dan belum ada yang mampu membuatku berpaling. Hanya ada dia. Walau aku tahu, ini tak mungkin, aku tahu diri. Aku yang seperti ini, tak akan pantas untuk dirinya.

Mungkin aku terlalu banyak menonton drama, sehingga aku terlalu berharap dapat bersama dengannya. Padahal dari awal aku tahu, padahal dalam pikirku aku tahu. Ini semua tidak mungkin, tidak akan mungkin. Ini semua tak bisa, tak akan pernah bisa.

I never stop loving you.
I just stop showing it.

Hanya seorang perempuan yang bodoh dan terlalu naif. 


Jakarta, 5 Juli 2014


*di sadur dari sebuah catatan jaman SMA seorang teman

No comments:

Post a Comment