3.9.10

Sanlat Sertu 30 Agustus 2010 - 2 September 2010

Sanlat sertu tahun ini, seru banget! Sekolah ngedatengin para santri dari Pondok Gontor, Jatim untuk ngajarin anak-anak sertu. Kenapa dari Pondok Gontor? Karena Pondok Gontor adalah pesantren yang paling bagus katanya, semananya gue belum tahu pasti, tapi mungkin bagus se-Pulau Jawa karena merupakan perguruan agama Islam paling tua di Jawa. Dan ada alumni dari sertu yang masuk ke Pondok Gontor, namanya Kak Wicak (Pandu Arya Wicaksono), dia alumni Pramuka juga lho! Pantesan, alumni yang jarang gue liat ya salah satunya Kak Wicak ini, tapi sekali dateng pasti bikin heboh dan kocak! Nah Kak Wicak inilah yang katanya punya usul untuk mengadakan sanlat di sertu, baik banget, ya?

Sanlat tahun ini, wali kelas baru gue ada dua, yaitu Kak Avicenna (Avicenna Hamidy) dan Kak Adiyatma (Adiyatma Natawiguna). Yang pertama ngajar dikelas adalah Kak Adiyatma, orangnya lucu banget! Dia kayanya masih grogi kalo ngajar, jadinya lucu, sifatnya mirip Eki kata Syifa, dan ternyata, bener juga lho. Ka Avicenna, yang hobinya kipas-kipasan dan ngomong a la orang Betawi dan mukanya mirip orang India, ganteng deh :P kwkwkwkwk.

Ada juga kakak-kakak santri yang lain seperti Kak Rama (Mulia Ramadhan), yang doyannya main tebak-tebakan yang selalu bikin anak-anak IX-4 ketawa karena dia salah nebak dan bikin deg-degan dikala kita disuruh nebak. Kak Wicak yang gokil dan bersuara lantang bikin kaca bergetar itu juga ngajar di IX-4 dan memaafkan Syifa, Farah, dan gue karena telat masuk kelasnya (keasyikan latihan saman di DKR). Ada juga Kak Muttaqin, Ka Kiki, dan Ka Fahmi.

Mereka semua ngajarin Mahfudzot (syair Arab), hadist, ilmu Fiqih tentang thaharah, kaligrafi, sampe ngajarin bahasa Arabnya karena mereka jago bahasa Arab dan bahasa Inggris. Semuanya bermanfaat banget dan membuat kita jadi lebih baik (Insya Allah). Mereka juga mengajarnya dengan semangat, jadi murid-murid nggak ada yang ngantuk, ditambah sistem mereka yang FS FB (Form Serius dan Form Bebas, gue lupa itu sistemnya Kak siapa...) membuat kita nggak ada yang ngantuk dan ilmunya nyantol semua di otak.

Sayang sekali, setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Empat hari adalah waktu yang cukup singkat. Dan 2 September 2010 menjadi hari kebersamaan terakhir.

2 September 2010 itu diadakan bukber sertu dan acara pensi yang diselenggarakan kakak-kakak santri. Latihan saman yang kemarin-latihan-besok-tampil itu mudah-mudahan nggak sia-sia dan nggak malu-maluin. Dari pagi, gue udah bersemangat banget buat nampilin Saman itu, dan bersemangat banget mau lihat Planet Dance yang akan dilakukan kakak-kakak santri. Dan marah banget karena baju Pramuka gue dipipisin Billy!

Jadi siang jam 1 setelah latihan Saman, gue nyuci baju Pramuka gue dulu, ngeringin di mesin pengering, setrika dikit, jemur dah. Walhasil baju gue jadi wangi lagi :) Setelah itu jam 2 gue berangkat dan mondar-mandir di lorong sekolah sambil bete dan sambil melihat para kakak santri yang sedang membuat panggung pensi dadakan. Dan sial pun datang...

Hujan mengguyur mulai pukul 3 sampai pukul 5, membuat kelompok tari Saman jadi guling-gulingan gajelas di DKR. Para kakak santri nge-yell di tengah hujan dan anak-anak cewek sorak-sorakan bikin kuping sakit. Kak Wicak yang setelah ujan-ujanan terus mandi itu mampir sebentar ke sanggar Pramuka, juga putus asa banget karena hujan dan bilang bahwa dia nggak tau apakan pensinya jadi atau nggak. Jam 5.30 pintu DKR di gedor Sherly dan anak-anaknya disuruh ambil aqua dan mukena untuk buka dan solat di masjid. Setelah buka dan solat, kami dapat kabar gembira bahwa pensi jadi diadakan, dan kita girang banget. Setelah buka dengan risol, bolu, pastel, es buah, teh kotak, dan aqua, gue dan segenap para penari Saman turun ke DKR dan ganti baju Pramuka.

Setelah bajunya sudah rapi kita pakai, ada "message from hell" yang bilang kalo pensinya ga jadi. Katanya Bu Septin sampe nangis, Kak Irfan (kata Kak Wicak) pingsan karena kecapean. Nah gimana lagi kita? Akhirnya acara pensi diganti menjadi acara foto-foto dengan para kakak santri sambil salam-salaman sama mereka. Ridho minta digetok karena batre kamera SLR Cannon-nya abis. Sial. Untung ada hape Imah yang kameranya bagus. Kita dengan 'barisan khusus Pramuka' foto-foto sama Kak Rama, Kak Devinza, Kak Avicenna, Ka Adiyatma, Ka Wicak, Kak Hasbi dan banyak lagi. Farah, Syifa, Giska, Widi, Imah pada nangis karena kangen sama mereka, semuanya juga kangen kalee.

Acara diakhiri dengan para kakak santri (kecuali Kak Wicak yang dirubungin Arin dan Qya) yang nyanyi dengan posisi lingkaran kecil. Pas mereka nyanyi, mereka difoto, direkam, padahal pas mereka nyanyi itu jam sudah menunjukkan pukul 7.30-an. Setelah itu mereka foto bersama di depan background panggung yang mereka gambar sendiri dan mereka masih difotoin murid-murid yang ngefans sama mereka. Imah mengambil foto background panggung hasil perjuangan-nggak-tidur-selama-2-hari mereka.

Setelah itu gue minjem hape Titik (makasi banget ya, Tik..) untuk nelpon tante gue. Dan gue pulang sama Anggit lagi, mana gue pake rok Pramuka lagi, di motor, BERTIGA -.-"

Pokoknya hari itu adalah hari paling berkesan, hari paling sial, hari paling sedih dan juga bergembira buat gue. Terimakasih ya Kak Wicak, Kak Avicenna, Kak Adiyatma, Ka Rama, Kak Kiki, Ka Muttaqin, Kak Fahmi, dan kakak-kakak lain yang udah mau dateng ke sertu. Ilmu dan jasamu pasti akan kuingat selalu (jiah bahasanye). Kak, jangan lupakan kami, ya :')

1 comment: