20.11.15

nyatanya

ketika aku berlari sore itu, banyak yang menyapaku. mungkin takjub, di tiga perempat semester ini bisa-bisanya aku malah berlari. yang lain sibuk tugas, rapat, survey, hitung-menghitung... aku?
berlari.

setelah selesai berlari, nafasku berkejar-kejaran dengan kebutuhan oksigen. sambil terengah-engah, aku berjalan dengan gontai ke arah kantin. banyak yang menanyakan, ada apa dengan diriku. aku balas saja, aku habis berlari.

apa? berlari? berlari dari kenyataan?

kala itu hanya tertawa. bagaimana mungkin seseorang bisa berlari dari kenyataan?

nyatanya?

aku termakan dengan kalimatku sendiri. hari ini aku berlari. bukan berlari dalam arti sebenarnya. aku berlari. dari kenyataan. meninggalkan segunung masalah dibelakang. aku berlari. dari kenyataan.

namun tentu saja, pada akhirnya kenyataan selalu bisa mengejarku.

No comments:

Post a Comment