12.6.16

salahkan dia...?


Sedekat januari. Namun januari tak bisa disalahkan. Hanya karena februari datang, lalu menghancurkan segalanya. Januari tak bisa disalahkan. --Sedekat januari, yang tetesan hujannya masih segar menerpa memori, yang angin dinginnya masih menghembus nurani. Hanya karena februari datang, lalu mengenyahkan segalanya. --Sedekat januari, yang rasanya seperti bertahun-tahun lalu. Padahal hanya beberapa waktu yang lalu. Sedekat itu. --Namun januari tak bisa disalahkan, begitu juga februari. Dilihat dari sudut mana pun, keduanya sama-sama benar. Keduanya sama-sama salah. --Meski, dulu kita sedekat januari. Jangan rindu pada januari. Jangan pula sedih mengingat januari. --Meski, kita mencintai januari. Jangan salahkan januari, akan kenangan-kenangan yang dibawanya pergi....


No comments:

Post a Comment