16.5.15

Lim: Dam?

Masih ingat ceritaku tentang Dam? Akhirnya aku tidak jadi konyol haha. Aku benar-benar jadi... tidak anti sosial juga sih. Sepertinya aku hanya menjadi lebih selektif. Aku selalu duduk di bangku kelas paling depan, selesai kelas aku akan ikut kegiatan himpunan jurusan atau organisasi jurusan, jika tidak ada kegiatan aku akan nongkrong di fakultas lain. Semester awal-awal seperti ini masih jarang tugas kelompok, kalau pun ada masih bisa dikerjakan di rumah... errr kecuali tugas-tugas himpunan dan organisasi yang kadang bisa bikin aku menginap di asrama kampus. Sehingga aku benar-benar jarang ada di jurusanku, kecuali benar-benar penting.

Dam sendiri ternyata anaknya ekstrovert, banyak andil di jurusan dan fakultas kami. Dia ikut BEM, ikut sanggar seni di fakultas, banyak berpartisipasi menjadi panitia kegiatan, dan berteman dengan anak-anak gaul di jurusan--atau begitu aku menganggapnya dulu. Meskipun kini aku tengah ikut organisasi jurusan yang juga Dam ikuti... aku tidak terlalu banyak berinteraksi dengannya. 

Hanya di awal-awal semester ketika ia cerita bahwa ia ingin sekali ikut UKM musik sekampus. Kebetulan... aku kenal kakaknya Log, yang merupakan anggota UKM musik itu. Angkatannya tiga tahun diatas angkatanku, jadi ia pasti masih skripsi--masih mahasiswa--masih anggota aktif. Aku sangat mendukung Dam ikut saat itu, sampai memberikan kontak kakaknya Log... barangkali rekrutmennya masih dibuka. Mengingat Log dulu bersusah payah masuk kampus ini salah satunya agar bisa ikut UKM musik itu. Namun Dam sepertinya kehilangan minat, lantas memilih untuk fokus di fakultas dan jurusan saja.

Bagaimana hidupku saat ini? Entah. Rasanya seperti merdeka? Aku tidak lagi tenggelam dalam perasaan-perasaan konyol seperti pada Log. Rasanya dunia terasa ringan... sampai... aku berteman dengan Nia. Dan bertemu dengan Los.

No comments:

Post a Comment