8.6.15

Lim...?

belakangan ini rasanya semua terasa salah. pagi-pagi terbangun dengan perasaan kusut dan lelah akibat kurang tidur. masuk kelas dengan perasaan malas. bahkan saat olahraga pun rasanya bosan. semua makanan terasa hambar, kecuali coklat. sehingga beberapa hari ini hanya coklat berbungkus-bungkus yang dimakan. akhirnya alergi karena terlalu banyak asupan gula. teman-teman dekat tiba-tiba menjauh. rasa tersingkir dan terasing segera menyergap. keputusasaan dan rasa seakan tak berguna juga datang. namun tak boleh cepat merasa terpuruk. teman-teman yang biasanya jauh kini malah mendekat.

-----------------------------------------------------------------------------------------

Ah, aku ini banyak mengeluh memang... Tapi bukan itu yang ingin kuceritakan. Well jadi kini aku berteman dengan Nia. Aku ingat... ia menghampiriku di salah satu gedung favoritku di fakultas. Ia cerita bahwa ia merasa belum bisa beradaptasi dengan segalanya di jurusan ini. Ketika itu aku merasa: Wah, aku tidak sendirian.

Singkat cerita, aku dan Nia akhirnya jadi teman. Tidak terlalu dekat, tidak juga terlalu jauh. Namun aku tahu bahwa Nia itu dekat sekali dengan Ula. Ula... sama seperti Dam, sangat aktif di kampus sehingga tak jarang Nia merasa di tinggalkan. Saat itu aku berpikir, seharusnya Nia tidak merasa demikian, malah... bukankah seharusnya Nia mendukung Ula? Ula nampaknya adalah seseorang yang sangat enerjetik(?) dan kegiatan kampus seperti ini sangat sesuai untuk Ula, kinerjanya pun juga bagus sejauh ini. Entahlah, namun aku anggap angin lalu.

Nia sering main dengan beberapa anak-anak gaul di fakultas hingga larut malam. Aku masih sering memantau group chat fakultas yang kadang anak-anaknya suka share foto ramai-ramai, makanya aku tahu. Kesanku? Astaga genit juga Nia ini. Tapi aku tidak ingin menghakimi lebih lanjut. Di foto itu ada Ula, dan satu anak perempuan lain, sisanya laki-laki semua. Mungkin Nia terpaksa ikut karena ingin bersama Ula? Ah kadang juga foto bersama anak-anak sejurusan yang sama-sama tinggal di asrama kampus. Dulu Ula dan Nia jadi dekat karena sama-sama tinggal di asrama, dan satu paguyuban (satu daerah asal).

Aku juga tahu Nia dekat dengan seseorang bernama Jar, cowok jurusan sebelah. Tapi... tiba-tiba ia melakukan pengakuan dosa padaku.
"Kamu kenal dengan, Los, kan, Lim?" Oh... Los adalah cowok yang satu jurusan dengan kami. Tiap ada kegiatan organisasi jurusan, aku selalu berangkat dan pulang dengannya. Juga dengan seorang cewek bernama Fah. Hold up, meskipun aku satu organisasi atau berkegiatan bersama, aku tidak pernah kenal dekat dengan orang-orangnya. Sebatas tahu saja.
'Los? Tentu. Aku biasa bersama dengan Los dan Fah. Mengapa?'
"Itu... sebenarnya aku suka pada Los."

Haha sejujurnya aku tidak kaget. Los dan Fah juga anak asrama. Jadi... tidak heran. Los dan Nia setahuku juga satu divisi di himpunan jurusan... kalau tidak salah ingat? Jadi wajar saja, kan.

Meskipun aku sering bersama dengan Los, aku tidak mengenalnya. Namun memang banyak sekali cewek-cewek jurusan yang kagum padanya... aku tidak tahu mengapa. Aku hanya tahu ia anak BEM juga meski terlihat tidak terlalu aktif, anak daerah yang tipikal kalem sekali. Ia tidak banyak bicara. Ugh aku tidak tahu apa-apa tentangnya.

"Kamu, kan, satu organisasi dengan Los. Kalau kalian pergi, kirimkan aku foto-fotonya, ya, Lim?" pinta Nia.
'Tentu saja.' jawabku tanpa pikir panjang.

Tak kukira, ini malah akan membuat kepalaku seperti runyam.

No comments:

Post a Comment