4.4.18

Lost: listen to rain

Aku duduk dalam ruangan bercat kuning gading. yang biasanya berisi manusia-manusia beragam motif. Aku? Aku duduk disana hanya untuk mendengarkan. Ruangan itu sumber segala informasi, dari yang penting hingga yang paling tidak berfaedah, semuanya berputar di ruangan itu.

"Kamu tahu? aku berada pada grup yang sama dengan Los." ujar Har pada temannya. Yah, baru juga lima menit duduk disini, sudah dapat informasi baru. Mereka jarang pakai filter, eavesdropping pun jadi tanpa effort.
"Wow, that's new", pikirku. Seseorang macam Los dan Har... berada di grup role play? Really? Aku tak tahu lagi. Dan lagi, Har menyebut nama Los lagi beberapa kali. Tidak mungkin aku salah dengar, kan?
"Semua akun ini hanyalah fiksi. jadi semua orang bisa mengeluarkan segala perasaannya tanpa takut." ujar Har lagi.
Ah... fiksi, ya? Tidak dapat di trace, ya? Los memang pernah berkata padaku bahwa ia memiliki akun media sosial yang hanya ia beri tahu pada orang-orang tertentu. Aku tahu kalau Har salah satu teman baik Los, jadi aku tidak heran. Yah dengan amat sedih ada satu hal yang bisa kusimpulkan saat itu: aku bukan bagian penting dari Los. Ya, masa bodoh. Toh aku juga memiliki media sosial yang tidak kuberitahu pada Los.

No comments:

Post a Comment