2.9.19

harusnya hari ini aku mulai sekolah lagi

Harusnya hari ini aku mulai sekolah lagi. Namun ketua kelasku baru saja memberi kabar lewat aplikasi chatting bahwa dosen pengampunya berhalangan hadir. Aku senang, meski ada sebersit rasa kecewa. Aku bersemangat ingin masuk kelas perdana karena berencana untuk bolos di pertemuan kedua. 

Dasar aku. Taktik itu sudah kulakukan sejak empat tahun yang lalu. Aku adalah mahasiswa busuk yang berusaha mendapatkan secercah waktu berlibur ditengah hiruk pikuk akademis.

Tidak hanya aku, beberapa senior bahkan berencana untuk tidak hadir di kelas perdana. Gila, pikirku. Namun semua orang punya prioritas dan kepentingan yang berbeda, kan? Seperti diriku, yang lebih memprioritaskan kebahagiaan diatas akademik dan kesuksesan.

Memang, patah hati kadang membuat semuanya terasa buram. Sudah dua minggu berlalu semenjak sang pujaan hati tiba-tiba bercerita: aku mau nembak perempuan itu. Sudah dua minggu berlalu semenjak akhirnya setelah tujuh tahun hati ini runtuh lagi, berkeping-keping.

Sudah hampir seminggu pula aku ditraktir karaoke oleh seniorku, untuk happy-happy katanya. Dan sudah hampir seminggu pula aku dicekoki anggur merah oleh sahabatku, untuk happy-happy katanya. Semua yang katanya bisa bikin happy tak ada pengaruhnya untuk hatiku yang sudah terlanjur muram.

Harusnya hari ini aku mulai sekolah lagi. Aku berharap si dosen yang mengampu mata pelajaran esok hari tidak berhalangan hadir seperti hari ini. Dan aku berharap segala kegiatan akademik yang akan kujalani dapat mengalihkan segala rasa sedih dari fenomena patah hati ini.

No comments:

Post a Comment